MENGAPA MENGGUNAKAN SEM (Structural Equation Modeling)?
Pertanyaan ini muncul dibenak saya ketika saat seminar proposal tesis. Dosen penguji menyarankan agar analisis yang digunakan untuk tesis saya ini lebih tepatnya memakai SEM. Saya pun semakin bingung ketika beliau bilang aplikasi software yang digunakan adalah LISREL. Makhluk apa pula ini. Tapi tetap saja saya iyakan, (karna ujian :D). Ada juga teman saya yang telah lebih dulu wisudanya menanyakan “mengapa sih memakai SEM?, apa bedanya dengan regresi atau analisis jalur?, apa buat gaya-gayaan saja?” (secara tesisnya hanya pake analisis regresi :p). Oleh karna ini sesuatu yang baru bagi saya, tentu saja saya akan mencari orang yang bisa mengolah data dengan menggunakan analisa SEM tersebut. Namun pencarian saya tidak membuahkan hasil. Setelah keliling kota Pekanbaru, hanya sedikit yang bisa mengolah data dengan analisis SEM (lebih banyak olah data SPSS). Boleh dibilang, bisa dihitung dengan jari. Itu pun saya batalkan dengan alasan : 1. Yang ngolah datanya sibuk, jadi kalo mau, gak bisa ditentukan kapan siapnya, 2. Bisa, biayanya 4,5 juta (gila bro..), 3. Dicoba dulu, siapnya sekitar seminggu dan biayanya gak terlalu mahal (kayaknya ini titik terangnya). Tapi setelah seminggu saya temui lagi, ada aja alasannya (ada keluarga yang nikah lah, pulang kampung lah, sampe komputernya rusak kena virus). Begitulah derita saya dalam pencarian olah data SEM. Karena begitu susahnya mencari olah data ini, akhirnya saya memutuskan untuk belajar sendiri (sepertinya lebih susah cari tempat olah datanya daripada mempelajari olah datanya :D). Meskipun dengan bersusah payah mempelajarinya akhirnya bisa juga, hingga tesis saya selesai dan ujiannya mendapat nilai yang Alhamdulillah.
Kembali ke topik kita, tentunya kita tidak bicara
tentang sejarah SEM. Setelah saya pelajari dan pahami tentang SEM alias Structural Equation Modeling ini,
menurut saya SEM merupakan analisis yang tepat digunakan untuk analisis
multivariat dalam penelitian sosial selain keuangan atau variabel yang
digunakan menggunakan skala nominal/rasio. Karena dalam beberapa kasus,
peneliti harus menggunakan variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur
secara langsung). Misalnya kepuasan konsumen, motivasi, komitmen
organisasional, dll. Variabel tersebut tidak dapat diukur secara langsung
sehingga peneliti harus menggunakan beberapa indikator atau pertanyaan
kuesioner. Berbeda dengan variabel yang terukur langsung seperti laba bersih,
gaji bulanan, berat badan, dll. Jika kita menggunakan analisa regresi, maka
setiap variabel tersebut diasumsikan dapat diukur secara langsung sehingga kita
menggunakan skor rata-rata atau total dari item-item tersebut. Namun, metode
ini mengabaikan adanya kesalahan pengukuran (measurement error). Jika kita tidak memperhitungkan kesalahan
pengukuran tersebut maka koefisien jalur dapat menjadi bias (Smith dan
Langfield, 2004, Hair 2011). Selain itu SEM mampu menguji penelitian yang
kompleks dan banyak variabel secara simultan. SEM dapat menyelesaikan analisis
dengan satu kali estimasi dimana yang lain diselesaikan dengan beberapa
persamaan regresi. SEM dapat melakukan analisis faktor, regresi dan jalur sekaligus.
SEM merupakan salah satu jenis analisis multivariat
generasi kedua. Kenapa dibilang generasi kedua? Kemajuan ilmu dan teknologi
memungkinkan perkembangan alat analisis statistika, khususnya statistik
inferensial penelitian dengan analisis multivariat. Hair (2013) membagi metode
analisis multivariat menjadi dua kelompok menurut waktu perkembangannya yaitu
teknik generasi pertama dan generasi kedua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tujuan Utama Eksplorasi
|
Tujuan Utama Konfirmasi
|
|
Teknik Generasi I
|
-
Analisis kluster
-
Exploratory factor analysis
-
Multidimensional scalling
|
-
Analysis of Variance
-
Regresi
-
Korelasi
|
Teknik Generasi II
|
-
Partial Least Squares/ Variance SEM (SEM-PLS)
|
-
Covariance-based SEM (CB-SEM)
|
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa ternyata ada
2 SEM yaitu CB-SEM dan VB-SEM/PLS. Dua-duanya adalah SEM. Namun kapan kita
menggunakan CB-SEM atau SEM-PLS. Berikut panduan singkat (rule of tumb) memilih
CB-SEM atau PLS-SEM:
CB-SEM
|
PLS-SEM
|
|
Tujuan
Penelitian
|
menguji
teori, konfirmasi teori atau membandingkan berbagai alternatif teori
|
Bersifat
eksploratoris atau perluasan teori, mengidentifikasi variabel determinan
utama atau memprediksi konstruk tertentu
|
Spesifikasi
Model Pengukuran
|
Erorr term
memerlukan spesifikasi tambahan seperti kovariasi
|
Terdapat
konstruk formatif. (CB-SEM hanya reflektif)
|
Model
Struktural
|
Konstruk
terdapat hubungan nonrecursive (timbal balik)
|
Tidak
terdapat hubungan nonrecursive (timbal balik)
|
Karakteristik
Data dan Algoritma
|
Data
memenuhi asumsi-asumsi CB-SEM seperti minimal ukuran sampel dan distribusi
normal.
|
Jika
ukuran sampel relatif kecil dan tidak memenuhi asumsi-asumsi CB-SEM
(spesifikasi model, identifikasi, nonconvergence,
distribusi data, dsb)
|
Evaluasi
Model
|
Penelitian
yang memerlukan indeks goodness of fit
yang lengkap secara keseluruhan
|
Tidak
memerlukan indeks goodness of fit
yang lengkap
|
Karena
terdapat dua jenis SEM, maka peneliti harus benar-benar memahami beberapa
persyaratan dalam penggunakaan jenis software SEM sehingga hasil pengolahan
compatible dan akurat. Berikut jenis SEM dan software komputer yang cocok untuk
digunakan :
Jenis SEM
|
Software yang sesuai
|
Covariance
Based (CB-SEM)
|
|
Variance/Component
Based (VB-SEM/PLS)
|
|
Dari penjelasan diatas cukup jelas rasanya kenapa kita
menggunakan SEM. Saat ini saya sedang mendalami beberapa aplikasi software SEM diatas. Jadi, bagi
teman-teman yang punya masalah dengan SEM dan olah data (termasuk SPSS), kita
bisa sharing disini atau contact saya.
Mantabs pak.... saya jg otodidak belajar SEM.... utk keperluan tesis juga... trims sharingnya
ReplyDeleteGSCA merupakan jenis SEM ketiga, melengkapi PLS yang tak ada Goodness of FIT. Danhasil perhitungannya sama dengan SEM CoVariace.
ReplyDeleteterima kasih koreksinya pak teguh..salam kenal
Deletesaya lagi bingung ttg variance extract indikator apa saja yg dihitung
ReplyDeletemengapa uji penelitian dengan menggunakan SEM lebih susah dibandingkan dengan regresi berganda ?
ReplyDeletepermisi pak numpang tanya, saya mau tanya bagaimana cara mengatasi heywood case dalam amos? terimakasih
ReplyDeleteHeywood case merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi, karena variance tidak mungkin negatif. Oleh karena itu model perlu diperbaiki dengan menetapkan error variance yang sebelumnya negatif menjadi positif dan kecil misal 0.001 atau 0.005.
Deleteselamat sore pak, saya mau tanya, kenapa ketika nilai yang tidak memenuhi syarat outlier sudah keluar, data justru tidak dapat digunakan untuk analisis sem, sedangkan sampel saya masih 147
ReplyDeleteAssalammualaikum kak... Saya sekarang lagi skripsi bab 4 pake Smart Pls cuma ada yang ragu tentang bentuk pola gambar nya di pls karna ada variabel yg berdimensi. Bole tanya2 gak kak ?
ReplyDeletewlkmslm..boleh silahkan dishare
DeleteHai, terima kasih utk sharing ttg SEMnya. Saya sdng skripsi, nah menurut model penelitian saya, disarankan menggunakan SEM, apakah SEM sulit dan rumit? Apakah pengerjaannya menyita waktu? Trimakasih
ReplyDeleteapakah saya bisa minta program PLS-SEM yang ada creaknya pak..trims
ReplyDeleteassalamualaikum ka, kebetulan saya sedang mengerjakan skripsi tetapi dosen saya bilang untuk menggunakan metode sem dan saya masih buta banget sama metode itu karna biasanya saya memekai regresi saja. softwarenya pun saya juga blm dapat. apa kaka bisa bantu untuk software lisrel ?
ReplyDelete- untuk AMOS coba di download di http://ibm-spss-amos.joydownload.com/
ReplyDelete- untuk lisrel coba didownload di http://www.ssicentral.com/lisrel/downloads.html
- untuk smartPLS coba didownload di https://www.smartpls.com/smartpls2/download?key=e1f61074-bd06-4231-82b6-00a42337fa37
Assalamualaikum,Selamat malam ka mau tanya mengenai pengolahan data di spss terkait data yang di gunakan dalam analisis OLS SEM
ReplyDeletePak kalau saya menggunakan data metrix bagaimana pak?beberapa variabel adalah yang bisa diukur langsung karena Hair, 2013 bilang tidak masalah 1 indikator,tp saya belum ketemu penelitian metode Sem dg variabel yg bisa diukur langsung..sebelumnya trmksh atas jwabany pak
ReplyDeletePak kalau saya menggunakan data metrix bagaimana pak?beberapa variabel adalah yang bisa diukur langsung karena Hair, 2013 bilang tidak masalah 1 indikator,tp saya belum ketemu penelitian metode Sem dg variabel yg bisa diukur langsung..sebelumnya trmksh atas jwabany pak
ReplyDeleteinformasi yang membantu, terima kasih dari Malaysia :)
ReplyDeletePak, yg CB SEM katanya "Data memenuhi asumsi-asumsi CB-SEM seperti minimal ukuran sampel dan distribusi normal." Lalu bagaimana cara menentukan minimal ukuran sampelnya ya? Ada referensi rumusannya tidak ya, Pak? Terima kasih sebelumnya.
ReplyDeletesaya juga skripsi menggunakan CB-SEM. menurut bukunya bentler dan chou, jika menggunakan maximum likelihood estimation maka jmlh sampel minimal yang harus diambil sebanyak lima kali parameter bebas.
DeletePak mw nanya software yg mudah untuk mengolah model Sem ini apa ? Yg mudah di lakukan oleh orang awam
ReplyDelete