METODE KUANTITATIF UNTUK MANAJEMEN
Metode
matematika telah lama berperan penting dalam manajemen dan ekonomi dan menjadi
lebih penting lagi pada dekade terakhir ini. Matematika bisnis, seperti
perhitungan compound interest, telah
digunakan di Mesopotamia kuno dan menjadi hal umum di kalangan para pelaku
ekonomi pada saat renaissance. Selanjutnya
matematika mengkontribusi untuk keperluan dunia rekayasa (enginering), dan kemudian mendorong munculnya Revolusi Industri.
Matematika merambah ke persoalan ekonomi pada abad ke 18 dan 19 dan menjadi
sangat mantab penggunaannya pada abad ke 20.
Hanya
dalam beberapa dekade saja bidang manajemen pun telah berkembang dengan
sendirinya dalam aplikasi matematika. Pada awal abad ini manajemen sains
disebut sebagai taylorism, setelah
pengembangnya F. Taylor makin populer di kalangan bisnis. Gelombang ini
menghasilkan kontribusi yang berarti, seperti time and motion studies, namun kemudian dibarengi timbulnya praktek
hubungan kerja buruh yang menghebohkan. Ikon gelombang tersebut adalah strategi
efisiensi di bengkel kerja dengan stopwatch
dan clipboard. Setelah taylorism mereda, perhatian orang
bergeser ke peningkatan efisiensi pemberdayaan buruh dan faktor-faktor lain,
ketimbang peningkatan kerja para karyawan.
Sebelum
PD II berkecamuk, sebuah tim ilmuwan menyelesaikan persoalan operasional dalam
pengkoordinasian pusat radar Inggris dalam menghadapi serangan Jerman, ini
kemudian yang memunculkan operational
research, yang di Amerika disebut sebagai operations research. Selama perang itu pemanfaatan ilmuwan dan para
ahli matematika untuk bekerja dalam penanganan persoalan operasional, terbukti
sangat sukses bagi militer Inggris dan Amerika.
Setelah
PD II berakhir, G. Dantzig dan teman-temannya mengembangkan linear programming dan pada saat yang
sama teknologi komputer telah dikembangkan untuk menyelesaikan model-model linear programming. Alat ini terbukti
menjadi salah satu alat yang sangat bermanfaat untuk efisiensi alokasi sumber
daya, dan hal ini memberikan dorongan kuat bagi pengembangan operations research. Pada tahun-tahun
berikutnya, J.Von Neumann dan O. Morgenstern mengemukakan game theory, H. W. Kuhn dan AW Tucker mengembangkan nonlinear programming. W.E Deming dan
lainnya mengembangkan teknik statistika untuk pengendalian kualitas. Metode
statistika yang pertama kali dirancang pada awal abad ke 20, menjadi dasar
matematis untuk ekonometrika. Sementara itu pendidikan bisnis mulai mengajarkan
banyak teknik-teknik seperti ini yang berkaitan dengan ekonomi miko dan
bidang-bidang kuantitatif lainnya. Akibat dari semua ini, permodelan
matematikan memainkan peningkatan peran pentingnya dalam manajemen dan teori
ekonomi.
Dalam
manajemen sains, manajer menggunakan matematikan dan komputer untuk membuat
keputusan rasional dalam menyelesaikan permasalahan. Untuk persoalan yang
sederhana, seorang manajer dapat menyelesaikannya hanya berdasar kepada
pengalaman-pengalaman masa lalu. Tetai kini, persoalan makin kompleks, maka
berdasar pengalaman saja, tidak mencukupi untuk membuat keputusan rasional bagi
seorang manajer. Menilai berbagai alternatif pemecahan masalah kadang menjadi
terlalu rumit, menghabiskan waktu, membutuhkan informasi yang kompleks atau
banyaknya alternatif keputusan tidak bisa dihitung. Pada persoalan dan dalam
kondisi yang sama, keputusan seorang manajer bisa berbeda dengan manajer
lainnya, hanya karena pengalaman berbeda. Untuk itu dibutuhkan pendekatan
proses pembuatan keputusan yang ilmiah yang dapat menghasilkan solusi optimal bagi
setiap persoalan.
Comments
Post a Comment