ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Di dalam produksi, kita sering dihadapi dengan beberapa perhitungan
untuk mengetahui jumlah Tenaga kerja dan Jumlah Waktu kerja untuk
mendapatkan Output yang diinginkan agar mencapai Produktivitas yang
telah ditentukan. Di dalam Produksi, Produktivitas 100% merupakan
persentase acuan untuk melakukan Perhitungan. Yang harus kita ketahui
adalah Waktu Standar atau Standard Time (ST) yang diperlukan dalam
mengerjakan satu unit produk. Waktu Standard (Standard Time atau ST) ini
biasanya telah diperhitungkan dan ditentukan oleh para designer produk
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Contoh sederhana Standard Time (ST) :
Perhitungan ST (Standard Time) biasanya menggunakan Menit.
Contoh Kasus I :
Diketahui :
ST = 10 menit
Waktu Kerja = 420 menit
Target Output = 1.000 unit
Dicari :
Tenaga Kerja yang diperlukan = ?
Tenaga Kerja = (ST x Output) / Waktu Kerja
Tenaga Kerja = (10menit x 1.000) / 420menit
Tenaga Kerja = 23,8 orang (atau dibulatkan menjadi 24 orang)
Maka berdasarkan perhitungan diatas, Untuk menghasilkan Output 1.000 unit dengan waktu 420menit diperlukan Tenaga kerja sebanyak 24 orang.
Contoh Kasus II :
Diketahui :
ST = 5 menit
Tenaga Kerja = 10 orang
Target Output = 500 unit
Dicari :
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Rework = ?
Waktu Kerja = (ST x Output) / Tenaga Kerja
Waktu Kerja = (5 menit x 500) / 10 orang
Waktu Kerja = 250 menit
Maka berdasarkan perhitungan diatas, Untuk menyelesaikan Rework tersebut PT. A memerlukan waktu kerja sebanyak 250 menit.
Catatan :
Disamping itu, metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja adalah berupa analisis beban kerja (work loading analysis) dan analisis kebutuhan tenaga kerja (work force analysis). Menurut Martoyo (1996:26) bahwa: “yang dimaksud dengan analisis kebutuhan tenaga kerja adalah melakukan analisis terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang untuk memenuhi kebutuhan jumlah karyawan”, dan menurut Komaruddin (1996:41) bahwa: “analisis kebutuhan tenaga kerja bertujuan untuk menetapkan kebutuhan akan personalia yang digunakan untuk dapat mempertahankan kesinambungan norma suatu perusahaan”.
1. Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)
Analisis beban kerja (work load analysis) menurut Ranupandojo dan Suad Husnan (1990: 322) serta oleh Komarrudin (1996 :43) diformulasikan sebagai berikut:
WLA = (TMH/MHU) x1 man
dimana:
TMH = Total man hour
WLA = Work load analysis
MHU = Man hour per unit
Hasil langsung dari analisi beban kerja adalah penetapan bilangan jumlah karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan tertentu selama waktu tertentu.
2. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja ( Work Force Analysis )
Menurut Martoyo (1996: 26) menyatakan bahwa “analisis kebutuhan tenaga kerja adalah untuk mengetahui tenaga kerja senyatanya yang diperlukan, ikut diperhitungkan juga tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turn over)”.
WFA = WLA + (% Ab x WLA + % LTO x WLA)
dimana:
WFA = Work force analysis = analisa kebutuhan tenaga kerja
WLA = work load analysis = analisa jumlah beban kerja
%Ab = %absence = % ketidakhadiran tenaga kerja dalam periode tertentu
LTO = labour turn over = perputaran tenaga kerja dalam periode tertentu
Menurut Gorda (1994: 39) tingkat absensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
% absensi = (HKH/HKT) x 100%
dimana:
HKH = Hari kerja yang hilang = hari krywn tdk bekerja dlm periode trtentu
HKT = Hari kerja karyawan yang tersedia
Persentase perputaran karyawan (labour turn over) oleh Komaruddin (1996:4) dirumuskan sebagai berikut:
% PK = (JGK/RKP) x 100%
Dimana:
JGK = Jumlah pergantian karyawan = jumlah karyawan yg keluar dalam
periode tertentu
PK = Perputaran karyawan
RKP = Rata-rata karyawan satu periode = total jumlah karyawan satu
periode dibagi periode tersebut
Selain itu untuk mengetahui kebutuhan perawat dalam sebuah rumah sakit dapat menggunakan berbagai pilihan metode. Berikut ini macam metode yang dapat digunakan dalam menghitung kebutuhan tenaga perawat :
Contoh sederhana Standard Time (ST) :
- Memasangkan Komponen Resistor 1 unit : 3 detik
- Memasangkan Komponen Kapasitor 2 unit : 6 detik
- Melakukan Penyolderan 4 kaki komponen : 8 detik
- Melakukan Pemeriksaan Visual : 8 detik
- Melakukan Inspeksi Function : 10 detik
- Melakukan Packaging (Pembungkusan) : 5 detik
Rumus Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja, Waktu dan Output
Menghitung Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menghasilkan Output tertentu di Waktu Kerja yang telah ditentukan :- Jumlah Tenaga Kerja = (ST x Output) / Waktu Kerja
- Waktu Kerja = (ST x Output) / Jumlah Tenaga Kerja
- Output = (Waktu Kerja x Jumlah Tenaga Kerja) / ST
- Standard Time = (Waktu Kerja x Jumlah Tenaga Kerja) / Output
Contoh Kasus I :
- A berencana untuk memproduksi Kalkulator dengan merek A, Standard Time (ST) yang telah diperhitungkan dan ditentukan oleh para Designer Kalkulator adalah 10 menit untuk merakit sebuah Kalkulator. Waktu Kerja dalam sehari sesuai dengan peraturan pemerintah adalah 420 menit perhari dan PT. A menargetkan untuk menghasilkan Output 1.000 unit kalkulator dalam 1 (satu) hari. Berapakah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk mencapai Target Output tersebut?
Diketahui :
ST = 10 menit
Waktu Kerja = 420 menit
Target Output = 1.000 unit
Dicari :
Tenaga Kerja yang diperlukan = ?
Tenaga Kerja = (ST x Output) / Waktu Kerja
Tenaga Kerja = (10menit x 1.000) / 420menit
Tenaga Kerja = 23,8 orang (atau dibulatkan menjadi 24 orang)
Maka berdasarkan perhitungan diatas, Untuk menghasilkan Output 1.000 unit dengan waktu 420menit diperlukan Tenaga kerja sebanyak 24 orang.
Contoh Kasus II :
- A harus melakukan Rework (Pengerjaan Ulang) terhadap produk yang telah dihasilkan sebanyak 500 unit Kalkulator. Tenaga Kerja yang di lembur-kan untuk mengerjakan Rework sebanyak 10 orang. Menurut Perhitungan Process Engineer, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Rework adalah 5 menit per unit. Berapakah Waktu Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan Rework tersebut ?
Diketahui :
ST = 5 menit
Tenaga Kerja = 10 orang
Target Output = 500 unit
Dicari :
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Rework = ?
Waktu Kerja = (ST x Output) / Tenaga Kerja
Waktu Kerja = (5 menit x 500) / 10 orang
Waktu Kerja = 250 menit
Maka berdasarkan perhitungan diatas, Untuk menyelesaikan Rework tersebut PT. A memerlukan waktu kerja sebanyak 250 menit.
Catatan :
- Waktu Kerja = Working Time
- Tenaga Kerja = Manpower
Disamping itu, metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja adalah berupa analisis beban kerja (work loading analysis) dan analisis kebutuhan tenaga kerja (work force analysis). Menurut Martoyo (1996:26) bahwa: “yang dimaksud dengan analisis kebutuhan tenaga kerja adalah melakukan analisis terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang untuk memenuhi kebutuhan jumlah karyawan”, dan menurut Komaruddin (1996:41) bahwa: “analisis kebutuhan tenaga kerja bertujuan untuk menetapkan kebutuhan akan personalia yang digunakan untuk dapat mempertahankan kesinambungan norma suatu perusahaan”.
1. Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)
Analisis beban kerja (work load analysis) menurut Ranupandojo dan Suad Husnan (1990: 322) serta oleh Komarrudin (1996 :43) diformulasikan sebagai berikut:
WLA = (TMH/MHU) x1 man
dimana:
TMH = Total man hour
WLA = Work load analysis
MHU = Man hour per unit
Hasil langsung dari analisi beban kerja adalah penetapan bilangan jumlah karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan tertentu selama waktu tertentu.
2. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja ( Work Force Analysis )
Menurut Martoyo (1996: 26) menyatakan bahwa “analisis kebutuhan tenaga kerja adalah untuk mengetahui tenaga kerja senyatanya yang diperlukan, ikut diperhitungkan juga tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turn over)”.
WFA = WLA + (% Ab x WLA + % LTO x WLA)
dimana:
WFA = Work force analysis = analisa kebutuhan tenaga kerja
WLA = work load analysis = analisa jumlah beban kerja
%Ab = %absence = % ketidakhadiran tenaga kerja dalam periode tertentu
LTO = labour turn over = perputaran tenaga kerja dalam periode tertentu
Menurut Gorda (1994: 39) tingkat absensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
% absensi = (HKH/HKT) x 100%
dimana:
HKH = Hari kerja yang hilang = hari krywn tdk bekerja dlm periode trtentu
HKT = Hari kerja karyawan yang tersedia
Persentase perputaran karyawan (labour turn over) oleh Komaruddin (1996:4) dirumuskan sebagai berikut:
% PK = (JGK/RKP) x 100%
Dimana:
JGK = Jumlah pergantian karyawan = jumlah karyawan yg keluar dalam
periode tertentu
PK = Perputaran karyawan
RKP = Rata-rata karyawan satu periode = total jumlah karyawan satu
periode dibagi periode tersebut
Selain itu untuk mengetahui kebutuhan perawat dalam sebuah rumah sakit dapat menggunakan berbagai pilihan metode. Berikut ini macam metode yang dapat digunakan dalam menghitung kebutuhan tenaga perawat :
- Metode Rasio
- Metode Need
- Metode Douglas
- Metode Demand
- Metode Gillies
- Metode Swandsburg
- Metode Nina
Comments
Post a Comment