MENINGKATKAN OMSET PERUSAHAAN KAMERA DI NEGERI SAKURA
Eastman Kodak adalah perusahaan global dengan omset penjualan mencapai 10,6 miliar USD untuk seluruh pasar Jepang. Kodak berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui pilihan antara mengurangi harga jual produk secara drastis atau melaksanakan kampanye promosi yang intensif. Selama lebih 30 tahun operasinya di pasar Jepang menunjukkan penjualan yang meningkat di tahun 1980, kemudian stabil di tahun 1986 dan mengalami penurunan pada tahun 1987. Penurunan ini berupa berkurangnya market share perusahaan dari 13% menjadi tinggal 10%. Sedangkan Fujifilm memiliki pangsa pasar 73% dan Conika 17%. Penjualan produk industri di seluruh Jepang pada tahun itu sebesar 1,77 miliar USD.
Beberapa kebijakan yang diambil Eastman Kodak adalah:
- Meresmikan pusat teknik untuk membantu pelanggan dan distributor, pusat ini memakan investasi sebesar 74 juta USD.
- Membeli 10% saham dari salah satu produsen kamera di Jepang.
- Merekrut lebih banyak petugas promosi dan public relation.
Pendapatan masyarakat Jepang per kapita sangat tinggi (lebih besar dari 20.000USD per tahun), karena itu harga dianggap tidak signifikan dibanding besarnya pendapatan mereka. Permintaan relatif inelastis. Perilaku konsumen jepang memiliki keraguan dan takut mencoba produk baru, mereka banyak meminta bantuan pendapat dari wiraniaga toko. Wiraniaga toko mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan pembeli tentang merek dagang yang dipilih konsumennya. Aspek emosional dari brand produk relatif tinggi. Karena itu Eastman Kodak perlu mencari cara untuk meningkatkan kualitas foto melalui kualitas kamera dan keterampilan masyarakat menggunakan kamera. Namun disisi lain, karena tingginya pajak impor, maka perusahaan juga harus menciptakan price gap pada produk jepang.
Comments
Post a Comment