STRATEGI HONDA MENGHADAPI YAMAHA DI PASAR SEPEDA MOTOR



PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan jaringan pemasaran dengan status investasi Penanaman Modal Asing (PMA) hasil kerjasama antara Honda Motor Company, Ltd (50%), Jepang, dan PT. Astra Internasional Tbk (50%), Indonesia. Didirikan pertama kali pada 11 Juni 1971 dengan nama PT. Federal Motor, kemudian melakukan merger dan berubah menjadi PT. Astra Honda Motor pada 31 Oktober 2000. Kapasitas produksi sebanyak 3 juta unit/tahun. Aktivitas yang dilakukan PT. AHM adalah sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM), manufaktur, perakitan dan distributor sepeda motor HONDA. Jumlah karyawan per Desember 2006 adalah 12.642 orang.
Di Indonesia, antara HONDA dan YAMAHA memang sudah tercipta rivalitas yang demikian kuat, baik internal pabrikan maupun konsumen. Yang menarik untuk disimak bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah permotoran Indonesia, dominasi Honda disalib oleh Yamaha pada kuartal pertama 2007. Yamaha menjual lebih banyak unit motor daripada Honda. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI), angka penjualan sepeda motor pada Kuartal I Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Perusahaan Motor
Januari (unit)
Februari (unit)
Maret (unit)
Honda
153.806
151.806
151.127
Yamaha
133.199
146.072
160.235
Suzuki
52.309
46.123
47.175
Kawasaki
4.204
2.914
3.441
Kanzen
2.115
2.012
2.318
Kymco
1.027
1.140
1.121
Piaggio
9
5
11

Yamaha menguasai market share sebesar 43,7% pada Maret 2007 sebanyak 160.235 unit. Sementara angka penjualan Honda tercatat 151.127 unit atau berada di posisi kedua dengan menguasai 41,5% pangsa pasar. Menyedihkan bagi Honda, sukses luar biasa bagi Yamaha.
Sukses merajai pasar motor Indonesia dengan jargon 4 tak yang irit, Honda seakan lupa diri dengan kemampuan competitor dan peta motor dunia yang terus berkembang. Akhir dekade 90-an, Suzuki dan Yamaha mulai memproduksi motor bebek 4 tak yang efisiensi bahan bakarnya jelas sama dengan Honda, plus lebih bertenaga akibat cc yang lebih besar. Akibatnya Shogun dan Vega mulai memasuki pasar anak muda dengan desain produk yang dinamis. Faktor desain dan teknologi mesin sungguh menjadi cacat bagi Honda. Hal ini mulai diperbaiki dengan generasi Supra X dan Karisma, sebagai pelopor motor bebek 125 cc di Indonesia. Namun tetap saja Honda lebih berkonsentrasi menciptakan motor irit daripada motor yang stylish dan bertenaga. Saat ini, seperti diketahui bahwa efisiensi sesama motor bebek 4 tak tidak terlalu signifikan. Justru faktor teknologi mesin yang berimbas pada tenaga yang menjadi perhatian konsumen yang kebanyakan anak-anak muda.

Comments

Popular Posts