MENGAPA UANG TIDAK DICETAK SEBANYAK-BANYAKNYA?



Pertanyaan ini dari teman saya yang tentu saja bukan berlatarbelakang pendidikan ekonomi. Maksudnya dengan mencetak uang yang banyak kita dapat melakukan percepatan pembangunan dan perekonomian negara kita. Sayangnya banyak juga teman-teman yang mempunyai background ekonomi yang tidak dapat menjawab dengan lugas pertanyaan ini. Berbagai argumen dikemukakan sampai dengan cadangan emas yang berakhir pada inflasi, dsb. Namun jawaban tersebut belum memberikan kejelasan secara logika. Menurut saya jawaban yang paling tepat hanya merujuk pada teori kuantitas uang (quantity of money theory).
Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas ini disebut juga sebagai teori kuantitas sederhana yang dikemukakan oleh Davanzati, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
 
 
Teori kuantitas tersebut belum seluruhnya tepat, karena belum memperhitungkan kecepatan peredaran uang, padahal kecepatan peredarannya akan berpengaruh besar terhadap harga barang. Teori kuantitas ini kemudian dilengkapi oleh Irving Fisher (persamaan pertukaran) dengan rumus sebagai berikut:
 

Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal berikut:

  • Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka akan mengakibatkan perubahan yang sebanding terhadap P. 
  •  Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.

Sebagai contoh saya akan mengilustrasikannya secara sederhana : apabila uang dicetak sebanyak-banyaknya, maka tentu saja uang itu akan beredar. Lantas apa dampaknya? Ketika uang tersebut beredar, konsumsi akan barang dan jasa pun meningkat, karena uang tersebut akan dibelanjakan pada barang dan jasa. Jika hal ini tidak diimbangi dengan produksi/jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan, maka yang terjadi pastilah kelangkaan. Sehingga dengan kelangkaan tersebut maka harga barang/jasa pun menjadi naik atau apa yang kita sebut dengan inflasi. Oleh karena itu jumlah uang yang dicetak harus sesuai dengan perputaran uang, produksi dan pertumbuhan perekonomian negara kita.
Dari ilustrasi diatas, logis kiranya pemerintah dalam hal ini BI mengatur moneter agar perekonomian berjalan stabil. Termasuk larangan pada uang palsu. Karena secara langsung akan berdampak seperti hal diatas. Gimana? Masih mau cetak uang sebanyak-banyaknya?

Comments

Popular Posts