HARAPAN UNTUK PENDIDIKAN

Bayangkan Anda berada dalam sebuah negara, dimana pendidikan berkualitas dapat dinikmati segenap warga negara tanpa kecuali. Semua masyarakatnya belajar setia dan selalu bergairah untuk terus belajar. Pengalaman belajar yang ditempuh sangattlah menyenangkan dan membuat haus akan ilmu dan proses belajar. Hasil karya anak negeri tumbuh subur, menjadi pupuk bagi perkembangan bangsa. Apakah ini sebuah mimpi di siang bolong? Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing tentunya.

Indonesia terdiri dari banyak orang pintar, tapi sayangnya masih banyak anak Indonesia yang putus sekolah dan bahkan hanya mampu menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar. Fakta lainnya, 1 juta anak rawan putus sekolah. Kenaikan anggaran pendidikan yang signifikan ternyata tak berbanding lurus dengan upaya penghentian siswa putus sekolah. Siswa putus sekolah dan siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya masih banyak di negeri ini. Sebuah ironi terjadi dalam dunia pendidikan nasional.

Setidaknya ada empat persoalan yang membuat angka putus sekolah masih cukup tinggi. Pertama, kemiskinan yang hingga kini belum sepenuhnya teratasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada Maret 2011, terdapat 30,02 juta orang miskin atau hanya turun 1 juta orang dibanding tahun sebelumnya. Kemiskinan jelas menjadi momok dalam dunia pendidikan. Program sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP, ternyata belum sepenuhnya terealisasi dan belum dinikmati oleh anak-anak yang kurang mampu.

Comments

Popular Posts